Bangga Jadi Indonesia

23.6.16 Unknown 0 Comments

Selamat pagi nawak-nawak semua, di jam berapapun nawak membaca saya akan tetap mengucapkan selamat pagi saja, biar semangat nya tetap membara hehehee,,(dah kayak motivator aja nie ayas).  Kali ini ayas pengen ngajak umak-umak semua untuk berbesar menjadi penduduk Indonesia, khususnya yang ada di Jawa melalui sebuah cerita-cerita yang wajib dibaca, yang ada didaerah lain kita berbesar hatinya nyusul yaaa,,, one by one lah ya biar makjleb ntar kesanya.
Yuuk kita awali ceritanya, alkisah ada sebuah Pesantren yang berada di daerah Jawa (tepat daerahnya dirahasiakan karena sumber berita tidak ingin di expost, padahal cuman alasan aja hihihi), mendapat kesempatan untuk dikunjungi oleh seseorang dari luar negeri, alias bule yang basic bahasanya adalah bahasa Inggris. Di area pesantren sang Kyai mengajak sie bule berkeliling dan diberi kesempatan kepada sie bule untuk menyaksikan kegiatan belajar mengajar yang kebetulan sang Kyai sendiri yang mengajar di salah satu kelas yang ada di pesantren tersebut.
Di saat sang Kyai mengajar, tampak sie bule kebinggungan karena tidak paham tentang apa yang disampaiakan oleh sang Kyai kepada santri-santrinya, sesaat setelah sang Kyai selesai mengajar, tanpa berpikir panjang sang bule langsung bergegas bertanya kepada  sang Kyai,
Bule : ” Dalam pengajaran yang Kyai lakukan barusan, bahasa apakah yang Kyai gunakan?? Saya tidak menemukan kalimat-kalimat yang Kyai sampaikan di Kamus bahasa Indonesia yang saya pelajari sebelumnya.” kira-kira seperti itulah pertanyaan sie bule klo di Indonesiakan, (karena kalo langsung dengan bahasa inggris ayas g pahaml,, haahaa... dengan expresi wajah yang tampak begitu penasaran dan antusias si bule menunggu jawaban sang Kyai)
Dengan ringan sang Kyai menjawab : “ saya menggunakan bahasa Jawa dalam proses pengajaran yang saya lakukan.”
Dengan mengeryitkan kedua alisnya sibule kembali bertanya, : "Di Era Globalisasi, yang hampir dalam segala hal sudah sangat modern, kenapa Kyai masih menggunakan bahasa jawa ?, dan kenapa tak dirubah dengan bahasa Internasional yang sudah di akui oleh penduduk dunia?"
Kyai : "Karena kalau diajarkan dalam bahasa inggris, tidak akan mampu menafsirkan semua kosakata dalam AlQur’an maupun hadits, menurut saya bahasa inggris itu sangat sederhana. Bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks."
Tentu saja jawaban sang Kyai semakin menyulut rasa penasaran sie bule, bagaimana tidak bahasa yang sudah kelas dunia digambarkan sebagai bahasa sederhana yang TIDAK MAMPU menafsirkan maksud secara detail,, “hellloooo pak kyai,,, apakah anda mengatakan hal itu dengan sadar??” dalam hati sie bule mengatakan hal itu karna klo di ucapin secara langsung takut langsung di usir sama sang Kyai hihihiiii. Dengan nada yang penuh dengan penekanan sang bule kembali bertanya tentang statement yang baru saja dilontarkan oleh pak Kyai.
Bule : "Bagaimana anda bisa mengatakan bahasa jawa itu bahasa yang sangat kaya dan sangat kompleks, serta bisa menjadi bahasa pengetahuan? Padahal faktanya selama ini, bahasa Inggris lah yang paling kompleks!"
Seakan tak ingin kalah dalam penekanan ucapan sang Kyai pun mulai menjawab : "oooh tidak bisa! Bahasa inggris itu memang sangat sangat sederhana le. Saya kasih contoh, coba lihat! itu yang berwarna kuning keemasan yang ada di sawah. Orang inggris menyebutnya apa?"
Bule : "Rice!" dengan cepat dan tegas sie bule menjawab.
 
Kyai : "Orang Jawa menyebutnya PARI atau PANTUN  ( padi ). Padi itu kalau dipanen namanya GABAH, sedangkan inggris masih menyebutnya RICE. GABAH itu kalau diambil satu biji, namanya LAS, dan sekali lagi  orang inggris tetap menyebutnya RICE.
Dan perlu umak tahu lebih detail ya le,, bule,,, GABAH kalau sudah terkelupas kulitnya, dinamakan WOS / BERAS, orang  Inggris masih  menyebutnya  RICE kan??? BERAS Padi kalau patah 2 atau 3, namanya MENIR, orang inggris tetap menyebutnya RICE.
BERAS kalau sudah dimasak namanya SEGO atau SEKUL ( NASI ), orang inggris masih saja menyebutnya RICE. NASI kalau cuma 1 butir, namaya UPO, lagi-lagi orang inggris. Menyebutnya RICE. NASI yang dimasak sedikit lebih lama, bagian bawahnya dinamakan INTIP atau KERAK, inggris masih menyebut RICE.NASI yang sudah kering namanya KARAK, inggris tetap menyebutnya RICE.
Satu contoh 1 kosakata saja, penafsiran namanya bisa bermacam-macam dalam bahasa Jawa,dan seperti yang kamu pahami dalam  bahasa inggris tidak bisa menafsirkan tersebut. Nah le piye menurutmu??Apa bahasa jawa ini tidak lebih tinggi dan sangat sangat kompleks dibandingkan bahasa inggris yang sederhana tersebut?...       
Bener-bener bro,, eh pak Kyai maksud saya,( saking tidak percayanya dan tak sanggup menyanggah jawaban pak Kyai bule sampek gemeter dan salah ucap kata).

Kyai : Lhooo,,, Broo jare,, prasamu ayas iki kancamu opo,,,? Ahahahaaaa.....
Nah ... apa masih umak-umak minder dengan identitas diri umak setelah membaca artikel ini???
Semoga bermanfaat dan hatinya menjadi besar semua, biar segera mendapat inspirasi buat berkarya dan bangga terhadap negeri sendiri.

You Might Also Like

0 komentar: